Berbagi waktu dengan alam, akrabkan diri dengan gunung

Merupakan sebuah “hadiah berharga” bagi saya bisa berkesempatan untuk dapat menyaksikan dan merasakan kebesaran Tuhan melalui karya Maha Agungnya. Memang pada posting ini, baru pertama kali saya mendaki gunung. Namun sungguh merupakan pengalaman tak terlupakan dapat mencapai puncak tertinggi, melalui berbagai rintangan alam, suhu yang dingin dan medan yang terjal pada jalan-jalan menuju puncak.

Gunung Merbabu merupakan tempat favorit bagi para pemula untuk memulai jam terbang dalam mendaki gunung, Gunung tersebut memiliki tinggi 3.145 meter atau sekitar 10.630 kaki. Letak Gunung Merbabu bersebelahan dengan Gunung Merapi, secara administratif terletak di provinsi Jawa Tengah. Pada posting kali ini saya akan mencoba share tentang beberapa fakta dan tips-tips bagi anda yang baru pertama kali berencana untuk mendaki gunung, karena yang dibahas pada posting ini adalah Gunung Merbabu, maka saya akan mencoba sharing pengalaman saya selama mendaki Gunung Merbabu.

1.Persiapkan semuanya dengan matang (tentang diri anda)

Setiap anda memulai aktivitas anda, alangkah baiknya jika anda mempersiapkan diri anda mulai dari olahraga ringan untuk melenturkan badan anda, sarapan pagi untuk memenuhi kebutuhan gizi anda, dan hal-hal penting lainnya untuk mendukung aktivitas anda seharian. Begitu juga dengan mendaki gunung, saya yakin sebagian dari anda menganggap enteng pendakian gunung baik secara sadar maupun tidak sadar. Ingat, disini anda akan pergi ke tempat yang jauh dari rumah anda, yang jauh dari tempat tidur anda, jauh dari PS3 anda, jauh dari gitar listrik anda, jauh dari komputer kesayangan anda.

Mungkin anda juga berpikir “Saya pergi bersama teman-teman saya, semuanya akan baik-baik saja”. Saya sarankan anda jangan membiasakan berpikir seperti itu, karena diluar sana nanti, anda akan berjuang untuk diri anda sendiri, anda akan berjuang melawan rasa capek anda karena anda akan menempuh perjalanan dengan berjalan kaki yang mungkin tidak cukup dihabiskan dalam 1 hari untuk mencapai puncak, selain itu layaknya pendaki gunung, tas yang anda bawa akan menjadi bagian dari diri anda. Persiapkan fisik dan psikologis anda, jika anda terhitung jarang berolahraga, saya sarankan anda untuk berolahraga beberapa minggu sebelum hari pendakian. Hal ini dimaksudkan agar fisik anda “tidak kaget” selama pendakian gunung, otot anda terlatih dan secara tidak langsung juga melatih psikis anda agar tahan dengan rasa capek. Sadarkan diri anda bahwa anda akan mendaki gunung, banyak orang-orang yang baru pertama kali mendaki gunung sangat antusias, saking antusiasnya rasa menganggap enteng begitu mendominasi. Akibatnya pada saat diri anda tidak bisa mentolerir rasa tidak nyaman anda dalam endaki gunung, anda akan berpikir “Apa yang telah saya lakukan?, tidak ada gunanya melakukan hal ini?!”. Ada baiknya jika anda memberitahu kepada orang rumah atau orang terdekat bahwa anda akan berencana untuk mendaki gunung dan beritahu juga kapan anda akan pulang, hal ini dapat sangat mebantu anda jika anda tersesat dan tidak bisa turun gunung tepat waktu, orang yang anda beritahu akan khawatir dengan anda dan mencari informasi tentang keberadaan anda.

2.Persiapkan semuanya dengan matang (tentang Logistik, kebutuhan pribadi anda)

Jika sudah sampai di lapangan, anda tidak bisa kembali lagi ke rumah anda hanya untuk mengambil obat anda. Perhitungkan apa saja yang akan anda bawa, buat list barang yang akan anda bawa. Dari list yang sudah anda buat, perkecil lagi jumlah barang yang akan anda bawa, hapus daftar barang yang sekiranya tidak terlalu pentingm atau kurangi jumlah kuantitas barang jika dirasa terlalu banyak. Jangan lupa untuk membawa Tisu basah, senter,korek api dan benda-benda lainnya. Tisu basah diperuntukkan untuk anda buang air besar/kecil di hutan belantara, ingat! di gunung tidak ada WC umum, kecuali jika anda berada di pos pemberhentian. Perhitungkan juga kemampuan anda membawa beban anda, lebih bagus lagi jika anda menggunakan tas Carrier selama perjalanan pendakian. Selain membawa kebutuhan pokok untuk bertahan hidup selama perjalanan ke puncak, pastikan anda juga memperhitungkan jika perjalanan anda tidak sesuai dengan skenario yang diharapkan, misal jika anda tersesat, terpisah dari teman-teman anda. List barang-barang yang dapat membantu anda bertahan hidup selama anda tersesat.

3.Selalu berpikir positif

Apapun yang terjadi, apapun itu, tetaplah berfikir positif, semakin anda khawatir, semakin anda cemas, semuanya itu hanya memperlambat anda untuk keluar dari masalah anda di Gunung.

4.Hadapi rintangan yang ada dengan percaya diri, tenang dan pertahankan konsistensi gerak tubuh

Jika anda menemui medan yang anda rasa berat, salah satu hukum yang paling efektif adalah “Just Do It !”, tidak ada jalan lain selain anda melakukannya. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dalam pendakian, namun terkadang mental kita membatasi kita untuk dapat melewati rintangan itu. Hal palin terpenting dalam pendakian gunung selain fisik dan persiapan adalah mental. Hal tersebut sangan mendukung pendakian anda. Pengukuran kemampuan ,kesabaran, ketelitian, rasa percaya diri dan rasa cinta alam sangat penting, ukur seberapa kuat anda melangkah, seberapa kuat anda bertahan berjalan mendaki gunung sembari membawa tas Carrier anda, ukur berapa lama anda dapat bertahan menahan rasa haus karena persedian air disini sangatlah terbatas. Kesemuanya itu sangat berguna dalam konsistensi dan kontinuitas anda dalam berjalan mendaki gunung. Tubuh anda akan lebih terorganisir dalam mengelola energi yang diperlukan untuk mendaki, dan anda tahu kapan anda akan istirahat, kapan anda akan melanjutkan perjalanan anda, dibanding jika anda pingsan di tengah jalan atau kaki anda keram karena terlalu diforsir untuk berjalan. Jika berada pada posisi yang membahayakan diri anda , misal anda berada pada pinggir jurang, cemas bukanlah merupakan solusi. Tarik nafas anda dalam-dalam secara perlahan-lahan, buang secara perlahan-lahan, tenangkan diri anda, berikan waktu bagi otak anda untuk mencerna oksigen yang masuk ke dalam tubuh anda. Setelah itu anda dapat memikirkan solusi untuk dapat lepas dari bahaya tersebut. Lakukan hal tersebut berulang kali pada saat anda harus memutar otak anda untuk berpikir demi kelangsungan hidup anda di Gunung. Fisik yang kuat, serta kebutuhan logistik yang memadai tidak ada artinya jika anda tidak menggunakan akal sehat anda secara maksimal dan ketenangan jiwa anda.

5.Eksistensi tim ekspedisi

Ada baiknya jika anda menanamkan rasa nasionalis terhadap tim anda, hal ini dapat mempererat rasa solidaritas antar anggota, misal dengan membuat lambang/bendera tim ekspedisi. Bendera tersebut nantinya akan dipasang pada puncak gunung. Anda dapat menjadikannya sebagai kenang-kenangan, selain itu eksistensi tim ekspedisi anda akan diakui di puncak gunung tersebut. 🙂

Tips-tips lainnya akan menyusul seiring pengalaman saya mendaki gunung, semoga posting ini bermanfaat bagi teman-teman yang hendak berencana untuk mendaki gunung. 🙂