Seorang manusia yang mencoba untuk melihat dunia lebih luas, lepas dari sistem duniawi

Ini bukan sinopsis film yang anda cari tentang Machine Gun Preacher, ini bukan refrensi film yang anda cari untuk mengisi hari minggu anda bersama keluarga atau orang terdekat anda, ini hanya respon pikiran saya menanggapi kisah realita yang disajikan melalui film yang berdasarkan kisah nyata ini. Sebuah film yang saya tidak mengira sebelumnya untuk menontonnya, insiatif menonton film ini tumbuh hanya beberapa menit sebelum film ini dimulai, namun sungguh banyak hal yang bisa saya ambil dari film ini, otak saya mulai menanggapi stimulus yang seolah-olah kejadian film tersebut nyata terjadi di lingkungan tempat saya berada, sebelumnya saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena melalui apa yang sudah saya alami, saya dapat merasakan beribu hal yang tersirat melalui film ini, tidak semua orang dapat merasakan hal ini.

Kesuksesan, karir, keluarga bahagia, gelar, pekerjaan tetap, usaha sukses merupakan impian semua orang. Begitulah sebenarnya sistem duniawi ini bekerja, masing-masing orang menciptakan targetnya sendiri yang sebenarnya untuk dapat survive dari sistem yang ada di Dunia ini. Kita mempelajari berbagai sistem di bangku sekolah maupun kuliah, namun secara tidak sadar kita hidup di sistem yang kita buat sendiri selain di sistem RT, RW maupun negara dimana tempat kita hidup. Namun banyak juga kita yang tenggelam dalam sistem yang kita buat, kita terhanyut oleh target-target yang sudah kita tetapkan, banyak impian-impian mulia kita untuk kebaikan sesama yang kita tinggalkan demi perjuangan agar dapat survive dari sistem. Cerminan kehidupan manusia yang terkekang oleh sistem, merasuk kedalam hati nuraninya, merusak syaraf-syaraf kepekaan terhadap naluri kepedulian terhadap sesama, persaingan terlahir dari otak yang mengatur kita agar dapat selamat dari sistem yang kita buat sendiri. Rasa rendah hati sudah hilang, yang ada hanyalah rasa ingin di akui, pengakuan merupakan syarat dari penyelamatan diri dari sistem anda. Setiap usaha kerja keras yang dilakukan harus disertai dengan pengakuan agar rasa puas selalu menyertai, tak jarang kita meremehkan orang lain karena sebenarnya sifat menginginkan pengakuan itu merupakan satu keturunan dengan kesombongan, keangkuhan dan dapat beranak pinak menjadi iri hati bila pengakuan tersebut ada yang merenggutnya.

Jika mau berpikir lebih terbuka lagi, hidup tidak hanya sebatas pada sistem yang kita buat. Lihat dunia lebih luas, maka sistem yang anda buat hanya sekecil semut. Lepas semua baju ego, ingin diakui dari diri anda, mulailah dengan telanjang diri melihat dunia lebih luas, maka anda akan melihat masing-masing orang berlari mengejar pintu keselamatan agar dapat selamat dari sistem yang mereka buat, hanya itu kebanyakan yang mereka kejar. Berkumpulah dengan orang yang sudah menelanjangkan dirinya, dengan begitu ego anda tidak lagi mempengaruhi anda dalam menjalani hidup anda, anda dan komunitas baru anda yang telanjang dapat memikirkan kehidupan yang lebih baik untuk kebaikan sesama, Kenapa anda harus telanjang ? karena dengan keterbatasan, anda akan selalu ingat dengan keterbatasan anda. Dari keterbatasan tersebut tercipta kewaspadaan agar dapat selalu konsisten dengan tujuan kebaikan anda, agar anda tidak dapat jatuh kedalam hal duniawi, karena keterbatasan tersebut yang membatasi anda untuk melakukan hal itu. Jika anda jatuh ke jurang tersebut, berarti anda belum telanjang sepenuhnya.

Di dalam film Machine Gun Preacher, Sam sudah menelanjangkan dirinya, dia keluar dari sistem duniawi untuk melihat dunia lebih luas. Naluri dalam hatinya mulai mendorong dia untuk menjadi peka dan responsif terhadap stimulus-stimulus yang dia rasakan melalui penindasan yang terjadi di Sudan, Afrika. Namun disini dia  bergerak dalam keterbatasan, banyak kekurangan , kendala , masalah yang dia hadapi. Namun tahukan anda, justru karena keterbatasan itu dia menjadi lebih kuat daripada sebelumnya, keterbatasan dapat menjadikan diri kita kuat asalkan dibekali dengan pengharapan yang besar, karena jika kita tersandung dalam keterbatasan dan benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa, hanya pengharapan yang dapat membantu kita, tidak ada yang lain. Jika menyerah, tinggalkan saja apa yang sudah dibangun, namun itukah sebenarnya yang direncanakan dari awal? tidak ada salahnya sama sekali untuk berharap penuh. Berharap adalah memberikan kepercayaan sepenuhnya, lebih besar daripada sebelumnya kepada Dia yang memberikanmu masalah, Dia yang memberikanmu keterbatasan. Dia itu Tuhan, … kenapa harus Dia? , karena Dia yang memberimu masalah, karena Dia yang memberimu keterbatasan, Dia bisa membuatmu tak berdaya lewat masalah-masalahmu, pasti Dia juga bisa menyelamatkanmu karena Dia tahu kelemahanmu sehingga kamu benar-benar tak berdaya.

Kenapa Dia melakukan hal itu?, banyak hal yang bisa disimpulkan, Dia ingin engkau meningkat perhatianmu agar lebih besar daripada sebelumnya,  Dia ingin agar engkau dapat lebih kuat daripada sebelumnya karena dengan Dia menemukan kelemahanmu melalui masalah-masalahmu, Dia dapat menyempurnakan kelemahanmu asalkan engkau dapat menciptakan pengharapan penuh kepada Dia, karena itu satu-satunya media yang benar-benar polos dimana Anda benar-benar percaya kepada Dia, dengan begitu perhatian Dia kepada Anda dapat benar-benar tersalurkan tanpa ada hal-hal duniawi yang dapat menganggu komunikasi Anda dengan Dia, Dia dapat menyentuh kelemahanmu dapat dapat menyempurnakannya. Kenapa kelemahanmu perlu diperbaiki? karena Tuhan tau musuh yang akan Anda hadapi di masa yang akan datang , entah itu berupa tantangan atau apapun akan lebih berat daripada sebelumnya, dan yang paling penting Anda akan lebih kuat daripada sebelumnya.

mencoba mengambil sisi lain dari film ini, jika anda belum menyaksikan film ini, tidak ada salahnya jika anda menonton film ini. Sungguh menyentuh dan inspiratif. Apapun kepercayaan anda, prinsip hidup anda, selamat menjalani hari-hari anda 🙂

Renungan sejenak di tengah hingar bingar kehidupan

Hari-hari yang ku lalui terasa mulai melambat, banyak pikiran yang menghantui kepalaku serasa ingin kulepas sejenak otakku agar bisa menikmati kesenangan duniawi. Banyak mulut yang berkata semua yang kau pikirkan sia-sia, jalani saja apa yang didepan mata, jangan terlalu banyak berpikir untuk orang lain. Sungguh bukan itu cara hidupku walaupun sejenak bila Aku rasakan hidup,sungguh hidup ini seperti terbang ringan melayang mengikuti arus angin, namun sesungguhnya Aku bukanlah orang nyaman dengan instruksi arahan angin, Aku ingin bebas bergerak sendiri mengikuti gerak sayapku yang dikendalikan oleh pikiran dan imajinasiku. Memang terasa berat jika terkadang harus melawan angin, namun Aku percaya, hidupku akan lebih bermakna jika Aku berjalan dengan diriku sepenuhnya, dengan keyakinan bahwa hidup ini berawal dan berpusat dari Tuhan, bukan dari apa yang ada di bumi.

Bayangkan jika Aku mencintai seseorang, kita berdua menghabiskan waktu bersama, bersentuhan fisik, bertukar emosi, canda tawa duka mewarnai perjalanan hubungan kita, namun tiba-tiba Aku terserang penyakit kronis, Aku tidak dapat lagi merespon gerakan fisikmu, Aku tidak dapat memberikan senyum lebar lagi kepadamu, Aku tidak dapat menjagamu dari Bahaya karena keterbatasan fisikku akibat penyakit yang menyerangku, Engkau secara naluriah membiarkan rasa cintamu berkurang kepadaku karena Aku tidak dapat menyirami bunga cinta yang ada di hatimu melalui hubungan cinta manusia, namun sebenarnya Engkau perlu tahu bahwa Aku melipat gandakan beribu kali lipat doaku untukmu agar Tuhan selalu menjagamu, perhatian doaku kepadamu jauh lebih waspada daripada Aku sebelum terserang penyakit, Cintaku menyatu dengan doaku untukmu, dan tahukah Kamu bahwa Cintaku bersemi jauh lebih indah daripada sebelum Aku terkena penyakit, di sini Aku benar-benar menyatakan bahwa Kamulah segala-galanya dihadapan Tuhan, namun Engkau hanya melihat dan merasakan hubungan yang hanya sebatas pada sentuhan fisik dan ucapan kata, Engkau meninggalkan diriku, mencari orang lain yang mampu merawat bunga cintamu melalui sentuhan fisik dan ucapan kata. Padahal diawal perjalanan, engkau mengelu-elukan cinta sejati, cinta sehidup semati…namun disaat cintaku kepadamu benar-benar kuat, Kamu meninggalkan Aku . . . seperti itukah cinta sejati yang Kau inginkan ? …

Seperti itulah kurang lebih hubungan cinta antara manusia, namun cinta Tuhan kepada manusia jauh melebihi dari kisah diatas, Dia tidak memperhatikan fisikmu, gelarmu, dosamu, semuanya yang menempel padamu, Dia bisa melihat hatimu, seberapa besar hatimu Kau dedikasikan kepada Dia, tidak sepeti kisah diatas yang menggambarkan hubungan cinta yang hanya sebatas kontak fisik, . . . saya hanya ingin menyampaikan..Tuhan mencintaimu lebih baik dari siapapun, lebih bijaksana dari apapun.