Kata-kata inspiratif

“Seorang pujangga senang menggunakan hatinya untuk menciptakan kata-kata bernyawa, seorang pelukis senang menggunakan kuasnya untuk mengekspresikan isi hatinya melalui goresan-goresan kuasnya, seorang yang sadar akan kasih Tuhan selalu senang akan kehidupannya karena ia sadar nafas kehidupan dan segala kejadian hidup baik yang pahit maupun manis merupakan pemberian dari Tuhan untuk membuat hidupnya lebih bermakna dan mampu untuk berarti untuk orang lain” — sentuhan ilahi

‎”Dalam mencintai seseorang, cintailah orangnya, jangan mencintai apa yang anda inginkan, harapkan, semua yang anda tuntut dari orang itu…junjung tinggilah nilai kebaikan dan kejujuran, karena sebenarnya kedua hal tersebut lebih sempurna dari cinta, karena cinta terkadang labil dan egois”—refleksi diri

“Pada saat anda meminum secangkir Cappucino di sebuah coffee shop, sebenarnya anda dapat merasakan sesuatu yang lebih daripada sekedar kehangatannya, bukan hanya hangat dan pahit dari kopi itu sendiri. Kolaborasi kelembutan susu dengan kopi yang telah mengalami proses yang benar-benar membutuhkan ketulusan dalam pembuatannya, mulai dari steaming susu yang mempertahankan keseimbangan antara suhu, foam dan susu itu sendiri, tamping coffee bean  yang telah di haluskan pada mesin grinder, hal tersebut membutuhkan “kesempurnaan” dalam memberi tekanan, extract, dan selanjutnya proses melukis cappucino art pada bagian atas permukaan cappucino  yang dilapisi oleh foam susu, tingkat kepahitan yang menunjukkan kopi tersebut gosong atau tidak pada proses tamping, keseimbangan dominasi antara susu yang telah di steam dengan extract kopi  serta keindahan pada cappucino art merupakan suatu nilai lebih dari cappucino yang memberi nilai tambah pada nilai manusiawi, disitulah jati diri seorang barista sebagai peracik kopi dan kesempurnaan cappucino dapat dinilai” — my experience

Percakapan dengan “seseorang yang tak terlihat”

-hei

-ya?

-Kamu suka belajar hal-hal yang baru?

-ya, tentu!, apapun itu!

-Semuanya?

-Tidak juga, saya tidak terlalu suka bila terlalu dikejar target, apalagi jika tidak terlalu bermanfaat untuk orang lain, saya juga benci terhadap hal yang instan.

-Kamu merasa banyak kehilangan sesuatu?

-Iya, banyak sekali, terkadang saya merasa seperti orang bodoh dan tidak berguna. . .hanya karena kehilangan hal tersebut

-Kamu suka berbagi dengan orang lain?

-Merupakan suatu kepuasan bagi saya, namun saya masih sulit untuk mengendalikan ego saya, rasanya seperti saya ingin melepaskan baju ego saya.

-Apakah kamu merasa banyak mendapatkan sesuatu akhir-akhir ini?

-Iya, banyak sekali, rasanya saya ingin melakukan sesuatu untuk semua hal yang sudah saya dapatkan, namun terkadang saya merasa tidak mampu karena apa yang saya dapatkan menurut saya sesuai dengan pandangan orang lain tidak sebandingan dengan kehilangan yang saya alami.

-Apakah kamu banyak mengalami waktu-waktu khusus dimana kamu menjadi lebih baru?

-Ya!, banyak sekali!, terkadang saya bangga dengan itu, namun sekali lagi, saya selalu merasa kekurangan karena kehilangan tersebut.

-Tenang saja, jika kamu tetap pada jati dirimu, mau mengambil hikmah dari semua keadaan, rendah diri, selalu ingat kepada Tuhan, kamu akan menjadi orang-orang yang awalnya kehilangan namun pada akhirnya mampu untuk mengisi kehilangan yang dialami orang lain. Segala pelajaran yang kamu dapat akan lebih berguna pada saatnya dibanding pada apa yang menurut kamu hilang. Saya punya banyak contoh orang-orang yang seperti itu, dan kamu pasti tahu siapa saja itu.

-??!!??..sungguh?…terima kasih siapapun kamu itu, saya hanya minta tolong, bimbing saya terus, supaya saya bisa menjadi saya yang seharusnya dihadapan Tuhan.

….orang itu tidak menjawab..diam, dan seperti pergi ntah kemana. — spiritual experience

“Hidup itu seperti meminum kopi, jangan terburu-buru agar tidak pahit, tunggu ampasnya turun, baru diminum, rasanya akan lebih  nikmat. Sama halnya dalam hidup, jangan terburu-buru dalam melakukan segala hal. Rasanya akan lebih nikmat” — kutipan dari iklan komersial televisi

 

“Terkadang kita bangga dengan ide-ide yang kita hasilkan dari otak kita, kita menganggap itu satu-satunya, itu brilliant, dan itu patut untuk di hargai. Namun terkadang untuk mewujudkannya kita memerlukan bantuan orang lain. Kenapa kita memerlukan bantuan orang lain? padahal itu berasal dari otak kita sendiri?… atau mungkin sebenarnya kita bisa untuk mewujudkannnya sendiri, namun terkadang kita butuh orang lain? . Karena semua yang berasal dari otak kita tidak muncul begitu saja,. itu berasal dari cerita anda dengan dia, mereka , kalian… semua yang sudah ada akan kembali kepada pusatnya atau pada tempat dimana seharusnya berada, bukan disitu, disana, utara, barat, selatan… tapi di tempat dimana ide itu tumbuh…. mereka semua punya hak untuk merasakn dampak dari ide anda…. sesuatu terjadi bukan terjadi begitu saja, semua ada penyebabnya,. semua ada alasannya…..”

Tinggalkan komentar