Mengenal lebih jauh sosok Barista dan Kopi. Part 2

Post sebelumnya yang berhubungan : Part 1(Garis Besar Kopi dan Barista pada Espresso Bar)

 Pada pos sebelumnya, saya menjelaskan tentang garis besar Kopi dan Barista yang ada pada Coffee Shop, nah sekarang saya akan mencoba share sedikit tentang Barista dan perannya. Sebelum berangkat lebih jauh tentang Barista, ada baiknya kita tahu terlebih dahulu arti dari Barista itu sendiri.

Barista berasal dari bahasa Itali, bisa juga disebut sebagai bartender, namun secara spesifik, Barista dapat dijelaskan sebagai orang yang bertugas sebagai peracik kopi pada sebuah coffee shop atau tempat makan lainnya yang memiliki sebuah mesin espresso. Alat utama daripada Barista adalah mesin espresso dan beberapa aksesorisnya. Sesuai dengan pekerjaannya, Barista harus memiliki kemampuan khusus dalam pekerjaannya sebagai peracik kopi dan juga diperkuat dengan wawasan tentang berbagai macam biji kopi. Jika anda giat dalam mengunjungi berbagai macam coffee shop yang berbeda, tentu anda akan merasakan rasa yang berbeda dari setiap coffee shop yang anda kunjungi. Misalkan anda mencoba Cappucino sebagai patokan utama untuk pembandingnya, tentu terdapat beberapa rasa Cappucino yang berbeda, walaupun anda mengunjungi Coffee shop dengan nama yang sama namun cabang yang berbeda, ataupun anda mengunjungi Coffee shop yang sama, namun anda mengunjunginya pada waktu yang berbeda. Mengapa hal itu bisa terjadi?…secara garis besar, kualitas kopi pada Coffee shop/espresso bar ditentukan oleh tiga poin, yaitu:

1. Miscela (coffee blend)
2. Macinazione (coffee grinder)
3. Macchina (coffee machine)
4. Mano del Barista (touch of the Barista)

Jelas pada bagian empat, dapat diambil kesimpulan bahwa, rasa dari Cappucino yang anda pesan tergantung pada Barista yang membuatnya (Siapa yang membuatnya? mungkin Si A, B, C atau D). Barista mempunyai peran yang sangat besar terhadap rasa Cappucino yang anda pesan, untuk menghasilkan Kopi yang sesuai dengan apa yang diinginkan dari Barista/pelanggan, diperlukan wawasan akan jenis biji kopi serta keterampilan dalam menggunakan seperangkat alat Mesin Kopi dan aksesorisnya untuk menghasilkan karakter kopi yang diinginkan, misalnya yang sedikit asam, tingkat kepahitan yang medium serta aroma yang intense. Dalam prakteknya, pekerjaan Barista tidak hanya sebatas pada meracik kopi, namun Barista juga dapat membuat cokelat hangat, teh dan minuman lainnya. Di dalam dunia Barista sendiri juga terdapat kelas-kelas tertentu, Primo adalah tingkatan kelas tertinggi dalam Barista. Selain memiliki keterampilan yang tinggi dalam meracik kopi, Primo juga memiliki nilai lebih dalam hal pelayanan dan kinerjanya. Untuk lebih detail tentang pembuatan Cappucino, saya akan menjelaskannya pada pos berikutnya.

Idealnya Barista yang baik adalah Barista yang dapat menjelaskan berbagai macam rasa kopi dan dapat membuktikannya melalui rasa kopi yang ia buat, misalnya pelanggan ingin meminum kopi yang dominan pahit atau asam. Barista dapat membuat kopi sesuai dengan yang diinginkan dengan mengkombinasikan jenis kopi yang sesuai, mengatur settingan Grinder untuk mengatur tingkat kehalusan bubuk kopi, mengatur tekanan pada proses tamping dan sebagainya. Selain kemampuan meracik kopi yang menentukan rasa, Barista juga dituntut dalam hal seni, hal ini salah satunya diterapkan dalam Latte Art, lukisan gambar yang terdapat pada permukaan foam Cappucino. Semakin indah lukisan, semakin tinggi apresiasinya. Selain Latte Art, juga ada teknik pembuatan Layer pada minum tertentu.

Latte (bahasa itali yang berarti susu) , merupakan “pelembutan” cappucino, susu diperbanyak untuk menjawab penikmat kopi yang tidak terlalu suka dengan rasa pahit. Salah satu contoh teknik Layer.

Berbagai macam Latte Art

Coffee Cupping

Jika anda tertarik untuk belajar mengenai keterampilan Barista, ada beberapa tempat yang menyediakan jasa Pelatihan Barista / Barista Course atau mungkin anda dapat bekerja sebagai Part Time pada sebuah Coffee Shop, seperti saya juga pernah bekerja sebagai Barista di Sebuah Coffee Shop dengan status awal Part Time kemudian naik menjadi Full Time setelah mendapat kepercayaan. Memang berbeda kondisinya belajar meracik kopi melalui tempat pelatihan Barista dengan belajar pada tempat kerja, belajar meracik kopi di tempat kerja tentu dibebani tanggung jawab kerja, selain dituntut utuk bisa menguasai dalam memakai mesin espresso, saya juga harus melakukan pekerjaan serving, dan beberbagai pekerjaan lainnya yang termasuk dalam Job Desk saya sebagai Barista, tapi sebenarnya itu semua mempunyai kepuasan tersendiri karena pengalaman saya bertambah, selain skill sebagai Barista, kemampuan dalam berkomunikasi juga bertambah. Untuk pembelajaran menggunakan alat espresso, saya sendiri di bimbing oleh manajer saya dan kapten Barista, pembelajaran gratis namun ada tanggung jawab yang harus ditanggung, tapi cukup mengasyikan. Jika anda ingin mengikuti course Barista, anda bisa mengunjungi www.anomalicoffee.com , bertempat di jakarta dengan tarif antara 1.500.000 rupiah sampai 2.000.000 rupiah dengan pertemuan 2-4 hari. Setelah anda mengikuti pelatihan anda akan mendapatkan sertifikat Barista dan tentunya sertifikat tersebut dapat dijadikan sebagai bukti bahwa anda adalah Barista yang sudah memenuhi standar, selain sertifikat anda sudah memiliki kemampuan untuk menghasilkan espresso dengan standar rasa espresso dan segelas cappucino tentunya dengan Latte Art yang indah, selain praktek anda juga mendapatkan berbagai pengetahuan tentang kopi dan teori-teori pengujian kopi (Coffee Cupping) yang tentu ini juga dapat dijadikan sebagai profesi selain menjadi Barista.

Selain di tempat kerja, Barista juga dapat menunjukkan kemampuannya pada lomba-lomba Barista yang diadakan pada lembaga-lembaga tertentu. Sejauh ini sudah ada lomba Barista yang diadakan pada tingkat regional kecil, nasional maupun internasional. Salah satu lomba Barista yang bergengsi pada tingkat internasional yaitu World Barista Champoinship.

Salah satu peserta dalam ajang World Barista Championship.

Ni gan, ada sedikit liputan tentang Barista Competition di Amrik, cekidot!

Sekian dulu informasi tentang barista, untuk kelanjutan posting tentang kopi dan barista akan saya lanjutkan pada part 3 (Cerita tentang berbagai macam biji kopi dan kualitasnya). 🙂

o iya,. saya mau share video pembuatan cappucino, seperti inilah yang dikerjakan Barista sehari-hari, salah satunya adalah membuat Cappucino tentunya dengan Latte Art , cekitdot!

*Post ini dapat berubah atau bertambah contentnya jika ada revisi ataupun penemuan informasi baru.

Silahkan memberikan masukan, kritik dan saran atau ingin sharing informasi pada pos ini dengan memberikan komentar di bawah. :)

4 komentar di “Mengenal lebih jauh sosok Barista dan Kopi. Part 2

  1. mas mau tanya, waktu ngelamar part time di coffee shop tujuan awalnya ngelamar jadi barista atau bagaimana?? soalnya saya pengen ngelamar part time di coffee shop tapi saya belum punya kemampuan jadi barista..terima kasih sebelumnya

    • Tujuan awalnya sih saya dlu memang melamar di posisi barista, tapi jujur waktu itu saya juga belum punya pengalaman jadi barista dan lebih parahnya lagi sya juga belum punya pengalaman kerja sama sekali, y saya juga jujur waktu wawancara saya juga belum punya pengalaman kerja jadi barista n g tau cara mengoperasikan mesin kopi.Tapi saya memberi penjelasan pd waktu wawancara kalau saya memang berniat untuk jadi barista n bersedia untuk belajar (tentunya dengan menggunakan kata2 serta mimik muka yang meyakinkan). n akhirnya keterima, tapi awalnya saya memang g lgsg di posisi barista yg pake mesin kopi, saya diposisikan jadi server dlu, pelan2 belajar sambil jalan saya bisa masuk ke bar bermain dengan mesin kopi :). Begitu kira2 fan 🙂

Tinggalkan komentar